Klaim Bohong OPM Bunuh Warga Sipil: Ini Kata Brigjen TNI

Kamis, 10 April 2025 - 11:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lintasinfo.com, Jakarta | Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi menyebut klaim Organisasi Papua Merdeka (OPM) membunuh 11 penambang emas yang adalah anggota TNI tidak benar alias hoaks.

Menurutnya selama ini yang dilakukan OPM adalah sebuah propaganda yang bersifat intimidasi agar menciptakan situasi yang tidak kondusif di tanah Papua.

“Itu sifatnya intimidasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat ragu untuk kerja, ragu untuk beraktivitas, tidak mau ke kebun dan sebagainya. Termasuk yang 11 orang ini diklaim sebagai tentara. Tentara itu tercatat namanya, teregister namanya. Hari ini tidak ada satu pun prajurit TNI atau polri yang gugur di sana,” kata Kristomei kepada wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (9/4).

Baca Juga :  MIN 6 Tangerang Membangun Generasi Berakhlak Mulia Dengan Cahaya Qur'ani

Lebih lanjut lulusan Akmil 1997 dari kecabangan infanteri ini mengatakan klaim OPM ini juga dimaksudkan agar terhindar dari tuduhan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

“Jadi itu yang acapkali dilakukan oleh pihak OPM selama ini. Dia berpura-pura bahwa itu militer. Kenapa dia bilang itu militer? Supaya dia terlepas dari tuduhan bahwa dia sebagai pelanggar asasi manusia. Makanya dia sampaikan itu. Paling gampang, itu tentara katanya. Itu sama kejadiannya dengan penganiayaan dan pembunuhan terhadap guru dan nakes yang lalu,” kata Kristomei.

Baca Juga :  Wartawan Apresiasi Kinerja Propam Polres Tangsel yang Berhasil Membuktikan Pelanggaran Etik Brigadir Fhilip

Ia pun memastikan saat ini situasi menyeramkan yang digambarkan OPM di tanah Papua tidak benar dan TNI tidak akan terpengaruh dengan propaganda ini.

“Tidak ada, sebenarnya situasi yang digambarkan menyeramkan itu ya enggak, gitu-gitu aja. Kami terus melakukan pembinaan teritorial secara humanis, misalnya tenaga pengajar itu tidak ada, kan seperti yang sering kita lihat bahwa prajurit kita pun terpaksa harus mengajar di sekolah-sekolah. Tenaga kesehatan kita harus memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Itu tetap kita lakukan. Dalam rangka untuk mengatasi kesulitan rakyat yang ada di sana,” tutup Kristomei.

Penulis : Redaksi

Editor : Saepudin

Berita Terkait

Mayat Pria Ditemukan dalam Karung di Jalan Daan Mogot, Polisi Lakukan Penyelidikan
Diduga Armada Pengoplosan Gas Leluasa Melewati Depan Polsek Cisauk, Ada Apakah ?
Kirimkan Karangan Bunga ke Polres Tangsel, Wartawan Minta Propam Usut Tuntas Oknum Anggota Polsek Pagedangan
Wartawan Apresiasi Kinerja Propam Polres Tangsel yang Berhasil Membuktikan Pelanggaran Etik Brigadir Fhilip
Menunggu Hasil Putusan, ke 3 Wartawan Berharap Majelis Hakim Tidak Berpihak Kepada Oknum Polisi
Akan Jalani Sidang Etik, Wartawan Korban Kriminalisasi Meminta Brigadir Fhilip Hendrikus Pasaribu Dihukum Seberat-Beratnya
LMP Gelar Aksi Menuntut Keadilan Terkait Keputusan Kementerian Hukum RI
Diduga Bekingi Pakan Ternak Ilegal, Kuasa Hukum Wartawan Minta Brigadir Fhilip Ditindak Tegas
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 10:37 WIB

Mayat Pria Ditemukan dalam Karung di Jalan Daan Mogot, Polisi Lakukan Penyelidikan

Selasa, 22 April 2025 - 05:09 WIB

Diduga Armada Pengoplosan Gas Leluasa Melewati Depan Polsek Cisauk, Ada Apakah ?

Kamis, 10 April 2025 - 11:11 WIB

Klaim Bohong OPM Bunuh Warga Sipil: Ini Kata Brigjen TNI

Senin, 24 Maret 2025 - 15:23 WIB

Kirimkan Karangan Bunga ke Polres Tangsel, Wartawan Minta Propam Usut Tuntas Oknum Anggota Polsek Pagedangan

Jumat, 21 Maret 2025 - 17:09 WIB

Wartawan Apresiasi Kinerja Propam Polres Tangsel yang Berhasil Membuktikan Pelanggaran Etik Brigadir Fhilip

Berita Terbaru

Romli pengurus kontrakan sedang ke lokasi melihat alat kontrasepsi yang berserakan.

Tangerang

Diduga Kontrakan di Jadikan Tempat Mesum Mi**at

Minggu, 20 Apr 2025 - 11:32 WIB