LINTASINFO.COM – Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memainkan peran kunci dalam membentuk karakter bangsa. Dari masa kolonial hingga era digital, PKn terus berevolusi seiring dengan perubahan sosial, politik, dan kebutuhan masyarakat. Perjalanan panjang ini mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk membangun identitas nasional yang kokoh dan relevan di tengah dinamika global.
Pada masa kolonial, pendidikan di Indonesia terbatas untuk kalangan elit tertentu, dengan kurikulum yang berorientasi pada kepentingan penjajah. Nilai-nilai kebangsaan mulai diperkenalkan secara informal oleh organisasi pergerakan seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam. Mereka menanamkan kesadaran tentang pentingnya persatuan dalam perjuangan melawan penjajahan.
Setelah kemerdekaan Indonesia, pendidikan menjadi instrumen untuk memperkuat identitas nasional. Mata pelajaran Civics diperkenalkan, berfokus pada konstitusi, sistem pemerintahan, serta hak dan kewajiban warga negara. Nilai-nilai Pancasila dijadikan inti pembelajaran, bertujuan memupuk semangat kebangsaan.
Pada masa Orde Baru, PKn mengalami perubahan menjadi Pendidikan Moral Pancasila (PMP), dengan pendekatan yang lebih doktriner. Meski berhasil memperkenalkan konsep moral dan etika, pendekatan ini sering dikritik karena kurang memberikan ruang diskusi kritis bagi peserta didik.
Reformasi membawa angin segar dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Pendekatan pembelajaran yang demokratis mulai diterapkan, menekankan pentingnya hak asasi manusia, toleransi, dan kesadaran multikultural. Proses belajar mengajar pun menjadi lebih interaktif, mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi.
Di era modern, khususnya zaman digital, PKn menghadapi tantangan baru, seperti hoaks, intoleransi, dan radikalisme. Oleh karena itu, kurikulum diperbarui dengan memasukkan literasi digital dan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis dan kolaborasi global. Pendekatan ini bertujuan membentuk generasi yang tidak hanya memahami nilai-nilai nasional tetapi juga mampu bersaing di tingkat internasional.
Aldho Febryanda, mahasiswa Universitas Pamulang PSDKU Serang, menekankan pentingnya relevansi PKn dalam menghadapi tantangan masa kini. “Dengan pembaruan kurikulum yang responsif terhadap zaman, Pendidikan Kewarganegaraan dapat terus membentuk generasi yang berkarakter, kritis, dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Transformasi Pendidikan Kewarganegaraan dari waktu ke waktu menunjukkan bagaimana bidang ini beradaptasi untuk tetap relevan. Dengan pembaruan yang terus dilakukan, PKn akan tetap menjadi pilar utama dalam membangun bangsa yang bermoral, demokratis, dan siap menghadapi tantangan global.
Penulis : Aldho Febryanda